Definisi :
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut :
1.Beban yang masih harus dibayar
Merupakan beban/biaya yang harus diakui oleh perusahaan setelah menerima manfaat dalam suatu periode, walaupun biaya tersebut belum dibayarkan.
Contoh : Biaya listrik pada bulan Januari sebesar 250.000, perusahaan berniat membayar biaya tersebut pada awal bulan Februari.
Sehingga pada akhir bulan Januari perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya listrik yang sudah terjadi.
Beban Listrik | 250.000 | |
Utang Beban | 250.000 |
Contoh lain : Gaji karyawan bulan Januari sebesar 5.000.000, perusahaan membayar gaji tersebut pada awal bulan berikutnya.
Sehingga pada akhir bulan Januari perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian untuk mengakui biaya gaji yang sudah terjadi.
Beban Gaji | 250.000 | |
Utang Gaji | 250.000 |
Pada saat pembayaran yang sebenarnya (awal bulan february) dibuat jurnal dengan mendebit rekening utang, dan mengkredit rekening kas karena rekening beban sudah dicatat pada bulan kemarin.
Utang…. | XXX | |
Kas | XXX |
2.Pendapatan yang masih akan diterima oleh perusahaan
Merupakan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan namun penghasilannya belum diterima sepenuhnya.
Contoh : Perusahaan menyewakan gedung serba guna nya kepada PT XXX dengan jangka waktu 1 tahun sebesar 12.000.000. Pembayaran dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Sehingga pada setiap akhir bulan perusahaan harus mengakui pendapatan sewa selama 1 bulan (1/12 x 12.000.000)
Piutang | 1.000.000 | |
Pendapatan Sewa | 1.000.000 |
3 bulan kemudian, tepatnya pada saat PT XXX membayar angsuran sewa dibuat jurnal dengan mendebit rekening kas dan mengkredit rekening piutang. Rekening pendapatan sewa tidak di catat karena sudah diakui setiap bulan.
Kas | 3.000.000 | |
Piutang | 3.000.000 |
3.000.000 merupakan pendapatan sewa selama 3 bulan (3×1.000.000)
3.Pendapatan Diterima Dimuka
Berbeda dengan ilustrasi diatas, pendapatan diterima dimuka maksudnya adalah pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan namun transaksi yang terjadi belum selesei sepenuhnya.
Contoh : Perusahaan menyewakan gedung serba guna nya kepada PT XXX dengan jangka waktu 1 tahun sebesar 12.000.000. Pembayaran dilunasi pada awal periode.
Dalam kasus ini, pembayaran/kas sudah diterima namun perusahaan belum mengakui pendapatan sebab transaksi sewa tersebut belum selesei/habis.
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat menerima pembayaran :
Kas | 12.000.000 | |
Pendaptaa diterima dimuka | 12.000.000 |
Pada setiap bulan,perusahaan akan mencatat atau mengakui pendapatan selama 1 bulan dengan mendebit pendapatan diterima dimuka dan mengkredit pendapatan sewa.
Pendaptaa diterima dimuka | 12.000.000 | |
Pendapatan sewa | 12.000.000 |
Pendapatan diterima dimuka bukanlah merupakan pendapatan yang sebenarnya, dan dalam pelaporan nya pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai Liabilitas/kewajiban.
3.Mengakui biaya dibayar dimuka
Merupakan kebalikan dari pendapatan diterima dimuka. Maksudnya perusahaan mengakui biaya yang sudah terjadi pada setiap periode akibat dari pembayaran perusahaan.
Contoh : Perusahaan menyewa sebuah gedung serba guna dari PT XXX selama 1 tahun sebesar 12.000.000 dengan membayar dimuka (diawal)
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan pada saat pembayaran adalah sebagai berikut :
Sewa dibayar dimuka | 12.000.000 | |
Kas | 12.000.000 |
Pada akhir bulan perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban sewa setiap periode.
Beban Sewa | 1.000.000 | |
Sewa dibayar dimuka | 1.000.000 |
Penurunan Nilai Aset Perusahaan
Setiap aset yang dimiliki oleh perusahaan dapat mengalami penurunan nilai, untuk itu harus dilakukan penyesuaian dan menganggap penurunan nilai tersebut sebagai beban.
Contoh : Kendaraan yang dimiliki perusahaan sebesar 12.000.000 memiliki umur ekonomis 10 tahun dan disusut menggunakan metode garis lurus.
Depresiasi/tahun -> (12.000.000/5tahun) = 2.400.000/tahun
Pada setiap bulan diakui penyusutan tersebut (1/12 X 2.400.000) = 200.000
Beban Depresiasi Kendaraan | 200.000 | |
Akumulasi Depresiasi Kendaraan | 200.000 |
Sehingga nilai Kendaraan yang baru pada akhir bulan = 12.000.000 – 200.000
Contoh lain : Perlengkapan kantor yang dimiliki perusahaan pada awal bulan sebesar 2.000.000. Pada akhir bulan perlengkapan kantor dinilai sebesar 500.000.
Perubahan tersebut menandakan bahwa pada bulan tersebut terjadi pemakaian perlengkapan kantor sebesar 1.500.000
Sehingga harus dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Beban Perlengakapan | 1.500.000 | |
Perlengkapan Kantor | 1.500.000 |
Mencatat HPP dan persediaan akhir
Penyesuaian ini biasanya hanya dilakukan oleh perusahaan yang mengelola persediaan dengan metode periodik/fisik.
Contoh : Dalam buku besar perusahaan terdapat catatan sebagai berikut :
Persediaan (awal) | 1.000.000 |
Pembelian | 20.000.000 |
Potongan Pembelian | 1.500.000 |
Biaya angkut pembelian | 1.000.000 |
Setelah dilakukan pengecekan fisik digudang, Persediaan (akhir) dinilai sebesar 2.000.000
Jurnal yang dibuat perusahaan untuk mencatat HPP yang terjadi, dan persediaan akhir :
Persediaan (akhir) | 2.000.000 | |
Potongan Pembelian | 1.500.000 | |
HPP | 18.500.000 | |
Persediaan (awal) | 1.000.000 | |
Pembelian | 20.000.000 | |
Biaya angkut pembelian | 1.000.000 |
Masih banyak akun-akun yang memerlukan penyesuaian, untuk saat ini sampai disini dulu karena masih merupakan dasar-dasarnya.
Jika ada waktu akan diupdate kembali 🙂
mantap gan (Y) 😀