Halo Akuntan Kece 🙂
Kali ini gue mau bahas masalah Kas…Kas disini bukan diartikan kayak Kas RT atau Kas nya arisan ibu-ibu ya -__-
Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi. Kas merupakan asset yang paling lancar/likuid dan paling beresiko, sehingga perlu manajemen kas yang seketat mungkin untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
Kas tidak selalu berbentuk uang yang ada didalam perusahaan, tabungan maupun rekening giro di Bank juga dikategorikan sebagai Kas.
Surat Berharga yang memiliki jatuh tempo kurang dari 3 bulan disetarakan dengan kas, sebab surat berharga tersebut dapat segera dicairkan dalam waktu dekat dan dapat dijadikan sebagai alat pembayaran.
Pada dasarnya, kas yang tersimpan di perusahaan jumlahnya relatif sedikit. Karena mengingat resiko dan pengendaliannya, kas lebih banyak disimpan dalam bentuk tabungan atau rekening giro. Selain memperoleh bunga dari tabungan, menyimpan kas di Bank juga lebih aman. Bahkan pembayaran gaji karyawan sudah beralih menjadi transfer ke rekening khusus yang disediakan untuk pembayaran gaji.
Kas yang berada di perusahaan hanya digunakan untuk kepentingan2 kecil saja. Sedangkan untuk pembayaran yang memerlukan kas besar, biasanya perusahaan menggunakan cek. Tidak semua bisa dibayar dengan cek, dan tidak semua pula bisa dibayar dengan kas yang tersimpan diperusahaan. Gak kebayang kan kalo perusahaan mau beli persediaan kopi di warung bayarnya pake Cek..bisa dimarahin sama empunya warung lahh -_-
Nahh, untuk memudahkan manajemen kas. Biasanya perusahaan akan membentuk dana yang disebut Kas Kecil.
Apa itu Kas Kecil? Apa ukuran duitnya juga lebih kecil dari duit biasa?? Yaa egk lah! itu mah duit monopoli..
Yang dimaksud dengan kas kecil adalah kas yang jumlahnya relatif sedikit dan digunakan untuk kepentingan operasional perusahaan yang memerlukan pengeluaran sedikit pula. Misalnya mau beli jajan, beli perlengkapan kantor, nyewa tukang pijet, ngasih pengamen, dan sebagainya….
Untuk membentuk dana kas kecil terdiri dari 2 Metode, sebagai berikut :
- Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap)
Dengan metode ini, kas kecil yang dicadangkan oleh perusahaan bersifat tetap, kecuali perusahaan menghendaki perubahan jumlah kas kecil, misalnya perusahaan merasakan kas yang sudah dicadangkan ternyata kurang memenuhi sehingga perlu ditambah lagi cadanganya. Dan dengan begitu maka harus dilakukan penyesuaian atas penambahan atau pengurangan tersebut.
- Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah)
Nah, system ini menghendaki bahwa jumlah kas kecil tidak ditetapkan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misal, pada waktu membuat kebijakan pertama kali perusahaan menetapkan jumlah kas kecil sebesar Rp. 1.000.000, kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian diisi kembali. Nah, pada saat pengisian, kalau menggunakan system dana tetap, maka jumlah amount harus sama dengan saldo awal sedangkan pada system fluktuasi, jumlah pengisianya tidak harus sama dengan jumlah sebelumnyayaitu bisa kurang ataupun lebih.
Perbedaan Sistem Imprest dengan Sistem Fluktuasi
Point | Imprest Method | Fluctuation Method |
Pembelanjaan Kas Kecil | Tidak ada jurnal, Hanya membuat bukti pembayaran sebagai bukti pengeluaran kas. | Harus di Jurnal sesuia dengan expense nya |
Pengisian Kembali | Sesui dengan rekening ledger, sehingga pengisianya harus sesuai dengan kebijakan perusahaan dan sesuai dengan jumlah kas kecil saat pertama kali dibentuk | Pengisian susuai dengan yang dibutuhkan |
Cara Penjurnalan
Keterangan | Imprest System | Fluctuation System | ||
Debit | Kredit | Debit | Kredit | |
Pembentukan kas kecil | Petty Cash | Cash | Petty Cash | Cash |
Pemakaian Kas Kecil | No Entry | No Entry | Expense | Petty Cash |
Pengurangan Kas kecil | Cash | Petty Cash | Cash | Petty Cash |
Penambahan KAs kecil | Petty Cash | Cash | Petty Cash | Cash |
Pengisian Kembali | Expense | Cash | Petty Cash | Cash |
Contoh Soal Dan Perhitungan Kas Kecil
Seseorang diberi tugas mengelola dan menjaga kas kecil dan diserahi uang dalam jumlah sedikit untuk pengeluaran yang jumlahnya kecil. Perusahaan menggunakan sistem Imprest untuk mengelola kas kecil. Kas kecil di isi kembali setiap tanggal 10.
Pada tanggal 1 April,perusahaan membentuk dana kas kecil sebesar 1.000.000
Pada tanggal 10 April pemegang dana kas kecil memiliki bukti pengeluaran kas kecil sebagai berikut :
3 April ditemukan Nota pembelian perlengakapan kantor senilai 500.000
5 April ditemukan Memo pengadaan dan pertemuan dengan total biaya 200.000
7 April ditemukan Bukti resi pengiriman persedian senilai 100.000
Sisa uang tunai yang ada sebesar 150.000
Buatlah jurnal yang diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil!
Jawab :
01-Apr | Kas Kecil | 1.000.000 | ||||
Kas | 1.000.000 | |||||
Ketika pengeluaran terjadi, pemegang kas kecil mengumpulkan bukti transaksi. Tidak ada jurnal yang dibuat oleh bagian akuntansi | ||||||
10-Apr | Beban perlengkapan | 500.000 | ||||
Beban angkut penjualan | 100.000 | |||||
Beban administrasi | 200.000 | |||||
Selisih Kas | 50.000 | |||||
Kas | 850.000 |
Jika dianggap bahwa dana kas kecil dinilai terlalu besar, maka kas kecil dapat diturunkan jumlahnya dengan membuat penyesuaian :
10-Apr | Kas | 100.000 | ||||
Kas Kecil | 100.000 |
Rekening Selisih Kas :
Digunakan jika ada kelebihan/kekurangan kas yang tidak didukung bukti. Misalnya beli rokok sebatang diwarung gk dikasih nota ama empunya warung.
- Sisi Debit, digunakan untuk mencatat selisih kurang
- Sisi Kredit, digunakan untuk mencatat selisih lebih
Apa metode yang sering digunakan di perusahaan untuk mengelola kas kecil ya?
terima kasih